Iltifat (Shifting Dhamir/Kata Ganti)

Definisi & Fungsi Iltifāt (الالتفات)

Iltifāt adalah gaya bertutur dalam bahasa Arab yang mentransisikan gaya bicara dari satu „persona” gramatikal ke persona lain — misalnya dari orang ketiga (ghaib) ke orang kedua (mukhāṭab) atau orang pertama (mutakallim) — dengan tujuan sastra, bukan karena kesalahan. Fungsi utamanya: 

Fungsi utamanya:

• Menarik perhatian pendengar atau pembaca.
• Memberi variasi dan dinamika gaya agar tidak monoton.
• Mencerminkan tingkat kedekatan atau keintiman secara retoris (baitsyariah.blogspot.com, Reddit).

Menurut al‑Zarkashī dan Ibn al‑Athīr, iltifāt digunakan untuk memperbaharui gaya bicara agar pendengar tidak bosan dan tetap tertarik pada pesan yang disampaikan (Reddit).

Studi Akademis dan Kajian Ilmiah

• Studi terminologi oleh para ahli retorika modern menyimpulkan bahwa iltifāt mencakup berbagai macam figur retoris (hingga 13 macam) dengan inti berupa “shifting dari satu gaya bicara ke gaya lain” (SciELO).
• Muhsin Ahmad (2019) dalam Gaya Iltifat dalam Al‑Qur’ān menegaskan bahwa fenomena ini bukan gagalan tata bahasa, melainkan strategi sastra (defamiliarization atau de‑automation), yang menjadi mu’jizat retorik yang memukau bahasa Arab klasik (Jurnal UIN Alauddin Makassar).
• Al‑Zamakhsharī dan Abd al‑Qādir Husen secara konkret mendefinisikan iltifāt sebagai perpindahan sistem personal pronoun dalam konteks yang sama agar kembali refer ke subjek awal—contoh jelas: berganti dari orang ketiga ke orang kedua, atau sebaliknya (baitsyariah.blogspot.com).

Contoh dari Al‑Qur’ān

• Dalam Surah Al‑Fātiḥah, terjadi transisi dari orang ketiga (memuji Tuhan) ke orang kedua (menyembah dan mohon bimbingan):
  “al‑ḥamdu lillāhi rabbil‑‘ālamīn” (ghaib), lalu “iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn” (mukhāṭab) — mencerminkan proses spiritual pendengar yang semakin dekat dengan Tuhan (Reddit).
• Contoh lain: QS 108:1‑2
  “Innā a‘ṭaynāka al‑kawthar” (orang pertama jamak lalu berubah ke orang kedua dan kemudian orang ketiga) — yang disusun secara sadar untuk memberi efek retoris dan ketegasan tujuan (Reddit, Islamic Awareness).
• Ayat seperti QS 39:53 juga menampilkan iltifāt dari gaya larangan ke pernyataan berita untuk menegaskan makna bahwa “orang yang mati di jalan Allah sebenarnya hidup,” memperkuat suasana emosional dan keindahan makna (Scribd).

Ringkasan Fungsi Ilmiah Iltifāt

Referensi Akademis

• Muhsin Ahmad, Gaya Iltifat dalam Al‑Qur’ān, Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab (2019) — membahas iltifāt secara komprehensif sebagai fenomena sastra yang mampu mempertahankan daya keajaiban Qur’an secara estetis dan retoris (Jurnal UIN Alauddin Makassar).
• Bulletin of the School of Oriental and African Studies, 1992: “Grammatical Shift For The Rhetorical Purposes: Iltifāt and Related Features in the Qur'ān” — menguraikan jenis‑jenis perubahan gramatikal serta fungsinya dalam Qur’an (Islamic Awareness).
• Verifying the Terminology of Arabic Rhetorical Tradition: The Case of Iltifāt — studi terminologi membahas evolusi dan variasi definisi di kalangan ahli Balāgha (SciELO).

Kesimpulan

Iltifāt adalah teknik retorik bahasa Arab yang mentransisikan persona gramatikal (1P, 2P, 3P) atau gaya bahasa untuk menciptakan efek sastra yang lebih hidup dan menarik, memperkuat makna, emosionalitas, serta hubungan spiritual antara penutur dan pendengar, seperti ditemukan dalam banyak ayat Al‑Qur’ān. Ini bukan kesalahan bahasa, melainkan bagian dari seni retorik klasik yang sangat dihargai dalam tradisi sastra Arab.

Belajar Sastra Arab dengan Mudah!

Menggunakan buku terbitan kami berikut ini: