Skip ke Konten

Tafsir Alif Lam Mim dan Huruf Muqattha'ah Lainnya

29 Juli 2025 oleh
Tafsir Alif Lam Mim dan Huruf Muqattha'ah Lainnya
Ahmad Ubaidillah
| Belum ada komentar

Huruf-huruf misterius yang membuka beberapa surah dalam Al-Qur'an, seperti الم (Alif Lam Mim), يس (Yasin), atau حم (Ha Mim), telah menjadi subjek perenungan dan pembahasan mendalam di kalangan para ulama sejak zaman sahabat. Dikenal sebagai Al-Huruf al-Muqatta'at (huruf-huruf yang terpotong), makna di baliknya mengundang berbagai penafsiran yang menunjukkan kekayaan dan kedalaman samudra ilmu Al-Qur'an.

Artikel ini akan menjelajahi berbagai pendapat para ulama tafsir klasik mengenai makna di balik Alif Lam Mim, berdasarkan penelusuran dari kitab-kitab induk (kutub ummahat) dalam bidang tafsir.


Pendapat Utama Pertama: Hanya Allah yang Mengetahui Maknanya

Ini adalah pendapat yang paling berhati-hati dan mencerminkan puncak adab seorang hamba kepada Kalam Ilahi. Menurut pandangan ini, makna dari Huruf al-Muqatta'at adalah rahasia yang ilmunya hanya dimiliki oleh Allah SWT. Manusia diperintahkan untuk mengimaninya sebagai bagian dari Al-Qur'an, membacanya, dan menyerahkan (tafwidh) hakikat maknanya kepada Allah semata.

  • Sumber dan Pendukung:
    Pendapat ini dinisbatkan kepada para sahabat besar seperti Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu 'anhum), serta Abdullah ibn Mas'ud. Banyak ulama dari generasi Tabi'in dan setelahnya juga memegang teguh pandangan ini sebagai bentuk kehati-hatian.
  • Kutipan dari Kitab Klasik:
    Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya, Al-Jami' li Ahkam al-Qur'an, meriwayatkan sebuah pernyataan yang populer dinisbatkan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq:

    "لِكُلِّ كِتَابٍ سِرٌّ، وَسِرُّ القُرْآنِ فَوَاتِحُ السُّوَرِ"

    "Pada setiap kitab terdapat rahasia, dan rahasia Al-Qur'an terletak pada huruf-huruf pembuka surah."

    Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-'Azim juga menempatkan pendapat ini di urutan pertama sebagai sikap yang paling selamat dan utama.


Pendapat Utama Kedua: Huruf-Huruf Ini Memiliki Makna yang Dapat Dipahami

Berbeda dengan pendekatan pertama, mayoritas ulama tafsir ber-ijtihad untuk menggali hikmah dan makna di balik huruf-huruf ini. Mereka meyakini bahwa Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk yang jelas, sehingga tidak mungkin ada bagiannya yang sama sekali tidak memiliki makna atau faedah bagi manusia.

Berikut adalah beberapa penafsiran utama dari kelompok ini, sebagaimana yang dirangkum dalam kitab-kitab tafsir seperti Jami' al-Bayan karya Imam Ath-Thabari dan Al-Itqan fi 'Ulum al-Qur'an karya Imam As-Suyuthi.

1. Sebagai Nama Surah atau Nama Al-Qur'an

Beberapa ulama, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabari dari Zayd bin Aslam, berpendapat bahwa Alif Lam Mim dan huruf-huruf sejenisnya berfungsi sebagai nama untuk surah tempat huruf itu berada.

2. Sebagai Isyarat kepada Asma'ul Husna (Nama-Nama Allah)

Pendapat ini sangat masyhur dan dinisbatkan kepada sahabat yang merupakan "penerjemah Al-Qur'an", Abdullah ibn 'Abbas radhiyallahu 'anhuma. Beliau menafsirkan bahwa setiap huruf adalah singkatan atau kunci dari salah satu Nama Agung Allah.

  • Alif (ا) adalah isyarat untuk nama Allah (الله).
  • Lam (ل) adalah isyarat untuk nama Lathif (لطيف - Maha Lembut).
  • Mim (م) adalah isyarat untuk nama Majid (مجيد - Maha Mulia).

Pendapat ini didokumentasikan secara luas oleh Imam Ath-Thabari dan para mufasir lainnya.

3. Sebagai Isyarat untuk Menarik Perhatian

Para ulama juga melihat dari sisi konteks turunnya Al-Qur'an. Kaum musyrikin Quraisy seringkali berusaha membuat kegaduhan atau saling berpesan untuk tidak mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Maka, Allah memulai beberapa surah dengan bunyi huruf yang tidak biasa ini untuk menarik perhatian mereka, membuat mereka terdiam dan akhirnya mendengarkan ayat-ayat yang mengikutinya.

4. Sebagai Penegasan Mukjizat dan Tantangan (I'jaz dan Tahaddi) - Pendapat Terkuat

Ini adalah pendapat yang dianggap paling kuat dan komprehensif oleh banyak ulama peneliti (muhaqqiqin), termasuk yang didukung kuat oleh Imam Ath-Thabari dan Imam Ibnu Katsir.

  • Konsep Inti:
    Allah seakan-akan berfirman kepada bangsa Arab yang ahli dalam sastra: "Al-Qur'an ini, yang kalian ragukan kebenarannya, tersusun dari huruf-huruf yang sama persis dengan yang kalian gunakan sehari-hari untuk menyusun syair dan prosa kalian (Alif, Lam, Mim, dan lainnya). Jika kalian memang mampu, maka cobalah susun satu surah saja yang sebanding dengannya dari huruf-huruf ini. Kalian pasti tidak akan mampu."
  • Dalil Penguat:
    Bukti terkuat untuk teori ini adalah fakta bahwa hampir di setiap surah yang diawali dengan Huruf al-Muqatta'at, ayat setelahnya pasti menyebutkan tentang Al-Qur'an itu sendiri. Perhatikan polanya:
    • الم. ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ... (Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya...). (QS. Al-Baqarah: 1-2)
    • الر. كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ... (Alif Lam Ra. Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu...). (QS. Ibrahim: 1)
    • حم. تَنزِيلٌ مِّنَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ (Ha Mim. (Al-Qur'an ini) diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang). (QS. Fussilat: 1-2)

Pola yang konsisten ini menunjukkan adanya hubungan kuat antara huruf-huruf tersebut dengan penegasan bahwa Al-Qur'an adalah wahyu ilahi yang tak tertandingi.


Kesimpulan: Menghimpun Ragam Hikmah

Diskusi tentang Alif Lam Mim dalam kitab-kitab tafsir klasik mengajarkan kita dua sikap utama:

  1. Sikap Tawadhu' (Kerendahan Hati): Mengakui keterbatasan akal manusia di hadapan Kalam Allah dan menyerahkan makna hakikinya kepada-Nya adalah puncak adab dan pilihan yang paling selamat.
  2. Sikap Tadabbur (Perenungan): Upaya ijtihad para ulama untuk menggali makna menunjukkan bahwa setiap huruf dalam Al-Qur'an memiliki hikmah yang agung. Di antara berbagai penafsiran, pendapat yang menyatakan Alif Lam Mim sebagai bentuk tantangan (tahaddi) dan penegasan kemukjizatan Al-Qur'an memiliki landasan kontekstual yang sangat kuat dalam Al-Qur'an itu sendiri.

Pada akhirnya, keberadaan huruf-huruf ini, terlepas dari tafsiran spesifiknya, menjadi bukti abadi akan keunikan, keaslian, dan sifat ilahiah Al-Qur'an yang tidak mungkin dapat ditiru oleh manusia.


Ayat-ayat Ini Dalil Bahwa Al-Quran Turun dengan Huruf dan Suara

Al-Hafizh Abdul Ghani al-Maqdisi (w. 600 H.) berkata dalam kitabnya Al-Iqtishad fi al-I'tiqad hlm. 140-142:

"Kami meyakini bahwa huruf-huruf yang tertulis [dan suara-suara yang terdengar] (2) adalah zat Kalam Allah (ucapan Allah itu sendiri) Azza wa Jalla, bukan sebuah hikayah (representasi atau peniruan dari Kalam Allah yang azali) dan bukan pula sebuah 'ibarah (ungkapan atau ekspresi tentang Kalam Allah). Berfirman Allah Azza wa Jalla:

{الم * ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ} 

"Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya..." (QS. Al-Baqarah: 1-2).

{المص * كِتَابٌ أُنْزِلَ إِلَيْكَ} 

"Alif Lam Mim Shad. (Ini adalah) Kitab yang diturunkan kepadamu..." (QS. Al-A'raf: 1-2).

{الر * تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ} 

Alif Lam Ra. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang nyata (dari Allah)." (QS. Yusuf: 1).

{المر} 

"Alif Lam Mim Ra." (QS. Ar-Ra'd: 1).

{كهيعص} 

"Kaf Ha Ya 'Ain Shad." (QS. Maryam: 1).

{حم * عسق} 

"Ha Mim. 'Ain Sin Qaf." (QS. Asy-Syura: 1-2).

Maka barangsiapa tidak mengatakan bahwa huruf-huruf ini adalah zat Kalam Allah Azza wa Jalla, sungguh ia telah menyimpang dari agama, dan keluar dari golongan kaum muslimin. Dan barangsiapa mengingkari bahwa ia (Al-Qur'an) terdiri dari huruf-huruf, maka sungguh ia telah menentang kenyataan yang jelas  dan mendatangkan kebohongan besar."

-selesai nukilan-

Huruf-huruf pembuka surat Al-Quran ini menjadi bukti mukjizat Al-Quran yang turun dengan suara dan huruf kepada Nabi Muhammad, tidak ada satu huruf pun yang dikarang oleh Nabi Muhammad sendiri.


Tafsir Alif Lam Mim dan Huruf Muqattha'ah Lainnya
Ahmad Ubaidillah 29 Juli 2025
Share post ini
Label
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar