Skip ke Konten

Arti Kata Setan

6 November 2025 oleh
Arti Kata Setan
Ahmad Ubaidillah
| Belum ada komentar

1. Makna Linguistik (Kebahasaan)

Para ahli bahasa memiliki dua pendapat utama mengenai akar kata (derivasi) dari kata "Setan" (الشيطان):

Pendapat Pertama: Huruf Nūn (ن) adalah Asli (شَطَنَ)

  • Akar Kata: Syin-Thā'-Nūn (شطن)
  • Arti Dasar: Menunjukkan arti "Jauh" atau "Keterasingan" (البعد).
    • Contoh Penggunaan:
      • Nawa Syutūn (نوًى شطون): Niat yang jauh (terpencil).
      • Bi'r Syutūn (بئر شطون): Sumur yang dalam dasarnya (jauh dasarnya).
      • Syatana 'Anhu (شطن عنه): Dia menjauh darinya.
  • Alasan Penamaan Setan: Karena Setan jauh dari perintah Tuhannya, jauh dari kebenaran, dan bersifat membangkang. Dia jauh dari kebaikan dan jauh dari sifat dasar manusia.
  • Konsekuensi Makna: Berdasarkan pendapat ini, setiap pembangkang, pemberontak, dan pelaku kejahatan dari kalangan jin, manusia, dan hewan disebut Setan.
  • Arti Lain dari Sy-Th-N:
    • Al-Syaṭan (الشطن) juga berarti tali yang panjang dan sangat kuat pintalannya. Setan dinamai demikian karena ia menjerat manusia dengan "tali-tali panjangnya" (tipu daya), atau karena ia berkepanjangan (melampaui batas) dalam kejahatan.
    • Syaṭanahu (شطنه): Berarti menentangnya dari niat dan arahnya.

Pendapat Kedua: Huruf Nūn (ن) adalah Tambahan (شاطَ)

  • Akar Kata: Syin-Alif-Thā' (شاط)
  • Arti Dasar: Menunjukkan arti "Terbakar" atau "Hangus" (الاحتراق).
    • Contoh Penggunaan:
      • Syātha as-Syi'u Syayṭan (شاط الشيء شيطًا): Sesuatu terbakar.
      • Syāṭat al-Qidr (شاطت القدر): Panci itu hangus.
      • Syāṭa ar-Rājul (شاط الرجل): Seseorang terbakar atau hangus jika api menyentuhnya, sehingga binasa.
  • Alasan Penamaan Setan: Makna ini sesuai dengan Setan karena Setan terbakar dan binasa ketika mendengar suara kebenaran.
  • Kesimpulan Ulama (Ibn Kathir): Sebagian ulama menganggap kedua pendapat tersebut benar, tetapi pendapat pertama (dari Syatana / Jauh) dianggap lebih sahih.


2. Makna Terminologis (Istilah)

Dalam konteks penggunaan Al-Qur'an dan syariat, kata "Setan" (الشيطان) dapat merujuk pada dua hal:

  1. Iblis Secara Khusus:
    • Yaitu Iblis, bapak dari semua jin yang membangkang, seperti yang dikisahkan dalam cerita Adam dan Iblis.
    • Contoh Ayat: Firman Allah (dalam kisah Adam):
      {فَأَزَلَّهُمَا ٱلشَّيۡطَٰنُ عَنۡهَا}
      [Al-Baqarah: 36] (Maka Setan menggelincirkan keduanya dari surga...).
  2. Setiap Entitas Jahat dan Merusak:
    • Setan juga merujuk pada setiap pelaku kejahatan, perusak, dan penyeru kesesatan dan kerusakan, baik dari golongan jin maupun manusia.
    • Contoh Ayat: Firman Allah:
      {وَكَذَٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلۡإِنسِ وَٱلۡجِنِّ يُوحِي بَعۡضُهُمۡ إِلَىٰ بَعۡضٍ زُخۡرُفَ ٱلۡقَوۡلِ غُرُورًا}
      [Al-An'am: 112] (Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu...).


Penggunaan Kata "Setan" dalam Al-Qur'an

Frekuensi dan Bentuk Penggunaan

Akar kata syin-tha'-nun (شطن), yang menjadi asal kata Setan (الشيطان), disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 88 kali.

Kata tersebut muncul dalam dua bentuk utama:

Bentuk (Ṣīghah)Jumlah KemunculanContoh Ayat
Kata Benda (Tunggal)70 kali

{فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنۡهَا}

[Al-Baqarah: 36] (Maka Setan menggelincirkan keduanya dari surga...)

Kata Benda (Jamak)18 kali

{وَٱتَّبَعُواْ مَا تَتۡلُواْ ٱلشَّيَٰطِينُ عَلَىٰ مُلۡكِ سُلَيۡمَٰنَ}

[Al-Baqarah: 102] (Dan mereka mengikuti apa yang dibacakan oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman...)

Makna Kontekstual dalam Al-Qur'an

Penggunaan kata "Setan" dalam konteks Al-Qur'an sejalan dengan makna linguistiknya, yaitu:

المتمرد الطاغي من الجن والإنس والدواب

"Setiap yang Membangkang dan Melampaui Batas (طاغي) dari kalangan Jin, Manusia, dan Hewan (Dawab)."

Ini menguatkan pandangan bahwa "Setan" tidak hanya merujuk pada Iblis atau golongan jin saja, tetapi juga pada setiap entitas, termasuk manusia, yang menunjukkan sifat pembangkangan, kejahatan, dan penentangan terhadap kebenaran.

Sumber: https://modoee.com/show-book-scroll/524

Arti Kata Setan
Ahmad Ubaidillah 6 November 2025
Share post ini
Label
Arsip
Masuk untuk meninggalkan komentar