Dalam tata bahasa Arab, Hatta (حتى) adalah salah satu partikel (huruf) yang paling serbaguna dan terkadang membingungkan bagi para pembelajar. Fungsinya bisa berubah secara drastis tergantung pada konteks kalimat, yang juga akan memengaruhi harakat (i'rab) kata setelahnya. Memahami perbedaan fungsi Hatta adalah kunci untuk dapat membaca dan menafsirkan teks Arab klasik dan Al-Qur'an dengan tepat.
Berdasarkan penjelasan para ahli nahwu, Hatta memiliki setidaknya lima fungsi utama. Mari kita bedah satu per satu.
1. Hatta sebagai Huruf Jar (حرف جر - Preposisi "Hingga")
Ini adalah fungsi Hatta yang paling umum dikenal. Dalam kasus ini, Hatta berfungsi sebagai preposisi yang menunjukkan batas akhir (ghayah) dari sebuah waktu atau tempat.
- Fungsi: Menunjukkan makna "sampai" atau "hingga".
- Pengaruh Gramatikal: Menjadikan kata benda (isim) setelahnya menjadi majrur (biasanya berharakat akhir kasrah).
- Contoh dari Al-Qur'an:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Sejahteralah (malam itu) hingga terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 5)
Perhatikan kata مَطْلَعِ (mathla'i) yang dibaca majrur (kasrah) karena didahului oleh Hatta.
2. Hatta sebagai Huruf Nashab (حرف نصب - Partikel "Sehingga")
Hatta juga dapat berfungsi sebagai partikel yang menashabkan kata kerja (fi'il mudhari'). Dalam fungsi ini, Hatta menunjukkan tujuan atau akibat dari suatu perbuatan.
- Fungsi: Menunjukkan makna "sehingga" atau "sampai (terjadinya suatu perbuatan)".
- Pengaruh Gramatikal: Menjadikan fi'il mudhari' setelahnya menjadi manshub (biasanya berharakat akhir fathah). Para ulama nahwu menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena ada partikel أنْ (an) yang tersembunyi setelah Hatta.
- Contoh dari Al-Qur'an:
قَالُوا لَن نَّبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِينَ حَتَّىٰ يَرْجِعَ إِلَيْنَا مُوسَىٰ
"Mereka menjawab, 'Kami tidak akan meninggalkannya (patung anak sapi), kami akan tetap menyembahnya sampai Musa kembali kepada kami'." (QS. Taha: 91)
Perhatikan kata kerja يَرْجِعَ (yarji'a) yang dibaca manshub (fathah).
3. Hatta sebagai Huruf 'Athaf (حرف عطف - Kata Sambung "Bahkan")
Dalam fungsi ini, Hatta berperan sebagai kata sambung yang menunjukkan makna tingkatan dan kelanjutan (غاية وتدرج). Ia menghubungkan sesuatu sebagai bagian dari keseluruhan, seringkali bagian yang paling akhir, tak terduga, atau paling signifikan.
- Fungsi: Menunjukkan makna "dan", "bahkan", atau "sampai-sampai".
- Pengaruh Gramatikal: Kata setelahnya mengikuti status i'rab (kasus gramatikal) dari kata yang dihubungkannya.
- Contoh Klasik:
مَاتَ النَّاسُ حَتَّى الْأَنْبِيَاءُ
"Manusia telah wafat, bahkan para nabi juga."
Kata الْأَنْبِيَاءُ (al-anbiya'u) berstatus marfu' (harakat dhammah) mengikuti kata النَّاسُ (an-naasu).
Studi Kasus Klasik: "Aku Makan Ikan..."
Para ahli nahwu sering menggunakan kalimat أكلتُ السمكةَ (Aku memakan ikan itu) untuk menunjukkan tiga fungsi Hatta yang berbeda hanya dengan mengubah harakat kata setelahnya:
- أكلتُ السمكةَ حتى رأسَها (ra'sa-ha dibaca manshub): Hatta sebagai huruf 'athaf. Artinya: "Aku memakan ikan itu, bahkan kepalanya juga."
- أكلتُ السمكةَ حتى رأسِها (ra'si-ha dibaca majrur): Hatta sebagai huruf jar. Artinya: "Aku memakan ikan itu hingga (batas) kepalanya." (Kepalanya tidak ikut dimakan).
- أكلتُ السمكةَ حتى رأسُها (ra'su-ha dibaca marfu'): Hatta sebagai huruf ibtida' (akan dijelaskan di poin berikutnya).
4. Hatta sebagai Huruf Ibtida' (حرف ابتداء - Partikel Permulaan)
Hatta dapat berfungsi sebagai partikel yang mengawali sebuah kalimat baru yang independen (jumlah musta'nafah).
- Fungsi: Memulai klausa atau kalimat baru.
- Pengaruh Gramatikal: Tidak memiliki pengaruh i'rab terhadap kalimat setelahnya.
- Contoh dari Studi Kasus di atas:
أكلتُ السمكةَ، حتى رأسُها أكلتُه
"Aku memakan ikan itu. Bahkan, kepalanya pun kumakan."
Di sini, رأسُها (ra'suha) berstatus marfu' karena ia menjadi subjek (mubtada') dari kalimat baru.
- Contoh dari Al-Qur'an:
...حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ
"Hingga ketika mereka datang kepadamu, mereka membantahmu..." (QS. Al-An'am: 25)
Di sini, Hatta mengawali sebuah klausa kondisional baru yang dimulai dengan إِذَا (idza).
5. Hatta sebagai Partikel Inoperatif (حرف غاية مهمل)
Dalam beberapa kondisi, Hatta hanya berfungsi menunjukkan makna "hingga" secara waktu tetapi tidak memiliki pengaruh gramatikal apa pun terhadap kata setelahnya.
- Fungsi: Hanya menunjukkan batas akhir suatu kejadian.
- Pengaruh Gramatikal: Inoperatif (tidak berpengaruh), terutama jika kata setelahnya adalah kata kerja lampau (fi'il madhi).
- Contoh Klasik:
مَرِضَ الرَّجُلُ حَتَّى لَا يَرْجُونَهُ
"Pria itu sakit parah hingga mereka tidak lagi mengharapkannya (selamat)."
Hatta di sini diikuti oleh partikel negasi لَا (la) dan tidak memengaruhi i'rab kalimat.
Dengan memahami kelima fungsi ini, kita dapat lebih cermat dalam mengartikan dan menganalisis kalimat dalam bahasa Arab, membuka pemahaman yang lebih kaya dan akurat terhadap Al-Qur'an dan teks-teks klasik lainnya.
Hatta (حَتَّى) dalam Bahasa Arab